Tuesday, March 17, 2009

Begin What Next??!!

Setelah kesibukan selama beberapa bulan terakhir menyiapkan Migfest dan berkahir dengan happy ending, tibalah saatnya mengejar target yang laen..akhir dari kuliah di Jurusan Biologi selama 5 tahun, time to going an end..Sidang Skripsi. Yeah..perjuangan panjang mengeyam bangku kuliah hrus berakhir diruang eksekusi "Ruang Seminar" di Gedung C lantai 2..dan hanya dalam tempo 2 jam saja segalanya bisa terjadi, entah itu berakhir happy ending lagi atau...???

Dimulailah ritual yang lagi-lagi menyita banyak waktu dan tenaga. Hari-hari berganti dengan kesibukan persiapan sidang, ngedraft, bimbingan, ngejar tanda tangan dosen, ngurus ini itu, belum lagi dimarah-marahin dosen-dosen konservatif yang pelitnya minta ampun buat dimintai tanda tangan..yah begitulah liku-liku bakal calon SSi..mainpoint soon enought there will be SSi (Sarjana Sains) follow my name Muhammad Nurhasyim SSi.
Read More..

Friday, March 13, 2009

Mengamati Burung, Melestarikan Lingkungan

KOMPAS.com - Pelestarian lingkungan dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah kegiatan pengamatan burung di alam bebas. Selain memberikan kenikmatan tersendiri, kegiatan ini juga dianggap edukatif. Lalu, apa menariknya?

Bagi para pegiat pengamatan burung (bird watching), kegiatan tersebut menarik karena memiliki berbagai dimensi manfaat baik bagi manusia maupun untuk lingkungan sendiri. Menyenangi burung bukan berarti harus ditangkap dan dipelihara, tetapi justru membiarkan mereka hidup di alam bebas.

"Kami dapat menikmati keindahan dan keunikan burung dari ciri fisiknya hingga suaranya, tanpa harus menangkapnya. Bedanya dengan berburu, kami membidik mereka dengan teropong bukan dengan senjata," kata Karyadi Baskoro, koordinator Semarang Bird Community (SBC), ketika sedang mengamati migrasi burung pemangsa di Hutan Wisata Penggaron Kabupaten Semarang, Jumat (13/3).

SBC adalah komunitas pelestari burung yang beranggotakan sekitar 60 orang dari berbagai elemen baik organisasi maupun perorangan. Dari tanggal 7-15 Maret ini, SBC mengadakan program acara migration festival 2009 atau festival migrasi burung pemangsa (raptor) yang melintasi Semarang, tepatnya di Hutan Wisata Penggaron.

Dengan mengamati burung, para anggota SBC bisa mengetahui berbagai karakter burung, manfaat burung bagi alam, dan mendata berbagai jenis spesies yang terdapat di alam bebas. Proses edukasi ini membuat seorang pengamat semakin menghargai lingkungannya.

Dalam sebuah pengamatan, para anggota SBC berbagi peran. Ada yang mengamati dengan teropong, menghitung jumlah dan mengidentifikasi spesies burung, dan mendokumentasikan hasil identifikasi tersebut.

Menurut Baskoro, hal yang paling menarik dari pengamatan burung adalah proses pencariannya. Kepuasan tersebut terdapat ketika sang pengamat menemukan obyek yang diburu .

"Terdapat berbagai macam bentuk pengamat, dari yang senang mengamati berbagai jenis burung hingga pengamat yang memburu burung-burung jenis tertentu yang langka. Pemburu burung-burung langka ini rela pergi ke berbagai negara agar bisa mengamati burung tersebut. Mereka seperti kecanduan," kata pengajar di Jurusan Biologi Undip ini.

Tak heran, jika para anggota SBC juga bepergian ke berbagai tempat, seperti Jepara, Blora, Kendal, dan Kedung Ombo, demi mendapatkan kepuasan dari kegiatan bird watching.

Ketua Pelaksana Migfest 2009 Muhammad Nurhasyim menuturkan, festival migrasi diadakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai fenomena migrasi burung. "Selain itu, kami ingin mengenalkan hutan wisata Penggaron sebagai salah satu tempat ekowisata," kata mahasiswa Pencinta Alam Biologi Undip Haliaster ini.

Hutan Wisata Penggaron merupakan salah satu lokasi di Indonesia yang berciri bottle neck flyway (penggabungan jalur migrasi burung), sehingga menjadi tempat yang strategis untuk mengamati perpindahan burung.

Selain mengamati migrasi burung raptor, rangkaian kegiatan Migfest 2009 sendiri terdiri atas, pelatihan identifikasi dan pembuatan data migrasi, pendidikan lingkungan hidup, publikasi dan kampanye konservasi lingkungan hidup, dan lomba menggambar.

"Kebanyakan pesertanya mulai dari anak yang bersekolah di TK hingga kelas 6 SD. Hal ini karena kami ingin memperkenalkan dunia konservasi lingkungan melalui burung sejak dini," kata Hasyim.

Kompas March, 14th 2009




Read More..

Tuesday, March 10, 2009

MIGFEST 2009

Penggaron Raptor Migran Watch

Fenomena migrasi raptor setiap tahunnya telah menjadi perhatian banyak pihak, utamanya kalangan konservasionis yang concern terhadap terhadap isu-isu lingkungan. Konsep migrasi pada burung raptor hampir sama dengan yang dijumpai Kawasan Semarang, utamanya di Wanawisata Penggaron, Ungaran dalam beberapa tahun terakhir diketahui menjadi "bottle neck flyway" atau jalur pertemuan beberapa jalur terbang raptor migran. Kawasan Penggaron berdiri diatas lahan dengan topografi kombinasi perbukitan dan lembah dengan penutupan vegetasi beberapa jenis tanaman seperti pinus. Dilihat dari stuktur vegetasi dan kondisi termal serta topografi kawasan yang berbukit-bukit menjadikan Penggaron sebagai lokasi jalur terbang yang potensial. Hal ini didukung dengan data pengamatan beberapa tahun terakhir yang cenderung mengalami peningkatan, dimana dalam satu bulan pengamatan mencapai jumlah 10.000 individu raptor migran yang melintas di kawasan Penggaron.


Read More..

Friday, March 6, 2009

This Ain't a Love Song

Translate into Javanese, just 4 fun..enjoy it!!!

Dear God (Avenged Sevenfold) Duh Gusti
Another Day (Dream Theater) Liyane Dino
Since I Don’t Have You (Gun n Roses) Sak Wise Awakmu Minggat
Sweet Child O’Mine (Gun n Roses) Anakku Ngganteng Dewe
Beautiful Girl (Jose Marie Chan) Areke Ayu Tenan
What Are You Waiting For? (Gwen Stefanie) Ngenteni Opo Meneh jal?
One Sweet Day (Mariah Carey) Dino Sing Legi
Please Forgive Me (Bryan Adam) Ngapurane Seng Akeh
I Believe I Can Fly (R Kelly) Aku Iso Mabur
I’m Not Okay (MCR) Awakku gak penak
Come Away With Me (Norah Jones) Mreneo Nyedak Aku
Stop Crying Your Heart Out (Oasis) Ojo Nangis Mengko Ndak Hepatitis
Don’t Go Away (Oasis) Ojo Minggat Ojo Lungo Ndisit
Tear Drops (The Radios) Mbrebes Mili
Zombie (Cranberries) Gendruwo, Grandong, Wewe Gombel
I Miss U Like Crazy (The Moffats) Aku Edan Kelingan Awakmu
Don’t Sleep Away This Night (Daniel Sahuleka) Lek-lek an
My Way (Limp Bizkit) Sak Karepku
Right Here Waiting (Richard Marx) Tak Enteni Nang Kene
Pretty Boy (M2M) Bencong
Whatever Will Be Will Be (Dir’s Day) Sing Uwis Yo Uwis
Pretty Woman (Roy Orbisson) Wong Wedok Ayu
Shut Up! (Simple Plan) Meneng wae po’o!!
Dancing Queen (ABBA) Ratu Ngebor-Inul Kalee..
I Love U (Saigon Kick) Aku Tresno Marang Seliramu
If U’re Not The One (Daniel Bedingfield) Bojo Loro
I’ll Be Missing You (P Diddy) Aku Tansah Kelingan Seliramu
Only One (Yellow Card) Mung Siji
I Want To Spent My Lifetime Loving You (Marc Anthony&Tina Arena) Bebojoan Selawase
Boys Don’t Cry (The Cure) Ra nDuwe Isin
Dance Dance (Fall Out Boy) Goyang Dombret
Here I Am (Bryan Adam) Ak gak Nang Endi2
November Rain (Gun N Roses) Udan-udan, Ngangsu Nganggo Ember.
Accidentally in Love (Counting Crows) Ujug-ujug Tresno
Here for You (Firehouse) Ngenteni Awakmu



Read More..

Saturday, February 14, 2009

AC MILAN ..the Untold Story of Me..

Mendengar kata Milan yang terpikir pertama kali adalah sepakbola. Why?karena klub sepakbola mancanegara yang pertama kali aku kenal adalah AC Milan. Berawal dari pemberitaan media Karya Dharma di era 90an (koran lokal Jawa Timur, sudah tidak terbit lagi-red) ketika AC Milan bertanding melawan arek-arek Bajul Ijo Persebaya di Gelora 10 November Surabaya. Dari situlah mulai mengenal nama-nama Paolo Maldini, Franco Baressi, Mauro Tasotti, George Weah, Roberto Donadoni dll. Sampai saat ini pun AC Milan tetap menjadi klub of my life. Sepakbola adalah AC Milan dan AC Milan adalah sepakbola itu sendiri. Berlebihan?hem..I don’t think so..

Il Diavolo Rosso, The Red Devils atau Rossoneri (sesuai warna seragam kebesaran mereka Merah dan Hitam) begitulah biasanya AC Milan disebut. Setan Merah, artikulasi yang tidak berlebihan mengingat hegemoni mereka selama 110 tahun berdirimya klub tersebut. Klub ini seolah-olah menjadi hantu bagi sepakbola dunia. Sederet gelar mulai dari Scudetto, Coppa Italia, UEFA Champion League, Winners Cup, UEFA Super Cup, Toyota Cup, FIFA World Cup Championship seolah menjadi pembuktian kedigdayaan mereka dalam ranah sepakbola modern. Bintang lapangan hijau pun silih berganti lahir dari lapangan hijau Giuseppe Meaza, stadion kebanggan penduduk kota mode Milan. Mulai dari periode Trio Grenoli, Trio Oranje Belanda (Marco van Basten, Ruud Gullit dan Frank Rijkard) hingga yang baru-baru ini menjadi Tridente maut baru di Serie A Trio Kaparo (Kaka’, Alexandre Pato dan Ronaldinho) dengan tarian Samba nya yang menggoyang sepakbola Italia, plus mega bintang magnet terbesar industri sepakbola modern David Beckham.

Meski kerap dikritik karena kebiasaan mengoleksi lokomotif tua yang berusia diatas 30 tahun (Milan merupakan tim dengan rata-rata usia pemain paling tua di Serie A) tapi permainan kolektif di atas lapangan telah manjadi pembuktian sahih bahwa klub ini mampu menjaga peluang merengkuh gelar Scudetto dan UEFA Cup di akhir musim nanti. Keberadaan Kaka’ tetap menjadi inspirator utama permainan Milan di musim ini, ditambah dengan goyangan dari Ronaldinho plus kedatangan tukang suplai bola David Beckham dari LA Galaxy seolah-olah menjadi momok yang menakutkan bagi setiap lawan-lawannya, ditambah dengan bintang-bintang yang telah matang sebelumnya seperti Andrea Pirlo dan Clerence Seedorf serta pemain yang mulai menanjak permainannya Alexandre “The Duck” Pato.

Mengawali perjalanan musim 2008/2009 dengan hasil mengecewakan karena menelan kekalahan dari Bologna dan Genoa, perlahan tapi pasti Milan mulai menemukan ritme permainan terbaiknya di pertengahan musim dengan menempati posisi dua classifica dan melaju ke babak knock out UEFA Cup. Ketika berita tawaran mega transfer senilai 1,8 triliun untuk Kaka dari klub yang dimiliki juragan minyak dari Dubai Sulaiman al Fahim Manchester City merebak, sempat membuat harmonisasi tim ini terganggu. Tapi seiring dengan komitmen Kaka’ untuk tetap bertahan dan berniat mengakhiri karir di AC Milan serta keinginannya menjadi kapten tim seolah-olah menjadi energi baru bagi tim ditambah dengan gemilangnya performa David Beckham membuat permainan Milan semakin kompetitif.

Drama mega transfer Kaka’ telah berakhir, sekarang perhatian beralih pada usaha mematenkan peminjaman David Beckam sampai akhir musim. Permainan Beckham memang telah kembali di AC Milan dengan umpan-umpan terukurnya yang memudahkan penyerang-penyerang Milan menyarangkan gol dan bahlkan mampu menghasilkan gol cantik pada beberapa pertandingan terakhir. Hal inilah yang membuat semua elemen tim menginginkan Beckham tetap di Milan paling tidak hingga akhir musim. Sang pemain pun mempunyai keinginan yang sama untuk tetap tinggal di Milan.

Akankah negosiasi petinggi Milan dengan pemilik Beckaham LA Galaxy membuahkan hasil dengan bergabungnya David Beckham secara permanen dengan AC Milan?semoga saja....
Read More..

Friday, February 13, 2009

Kangen masakan rumah..

Pecel lele seolah menjadi menu wajib setiap pulang rumah di Tuban. Dengan ditemani sambel terasi dan daun kemangi, selalu menimbulkan sensasi yang berbeda meski di Semarang banyak ditemui warung pecel lele sejenis. Pedasnya sambel terasi..tekstur dagingnya pemirsa..kremes2 hehe..bikin lidah bergoyang, pedesen ngoweh-ngoweh..keringete ndrodhos.
Ga perlu repot beli lele di pasar, cukup mancing di kolam belakang rumah. Di beteti sendiri, digoreng sendiri, ngulek sambel sendiri dan dimakan sendiri hehe..ahh emang semua harus dikerjain sendiri.
Meski terlahir dengan Lima bersaudara laki-laki semua (Pendowo Limo orang Jawa bilang) tapi sejak kecil orang tua mengajarkan kemandirian sejak dini dalam berbagai hal, contohnya saja urusan dapur. Ketika terdengar panggilan “Sholah-sholah” (istilah orang desa ketika ada panggilan lewat speaker dari “Langgar” dan masjid sebagai tanda telah tiba waktu sholat Shubuh), siapapun diantara kami langsung bergegas menuju “Pawon” untuk sekedar menyalakan kompor atau “Engkas Geni” (menyalakan api) di “pawon” klo persediaan minyak tanah habis (Pawon mempunyai dua arti, Pawon sebagai sebutan untuk ruang dapur dan pawon sebagai tungku yang terbuat dari tanah lempung). Sampe hari ini pun kebiasaan itu masih terbawa. Jadi jangan heran klo semua anak laki-laki di keluargaku bisa “megang” irus, enthong, wajan, dandang, layah, panci dsb. Eits ga cuma asal megang, tapi lihai juga memakainya untuk urusan masak-memasak. Mau bukti?datang aja ke rumah hee
Read More..